Pulau Bali terus menunjukkan daya tariknya sebagai destinasi wisata dan sekaligus peluang emas bagi investor properti. Tidak hanya menjadi magnet bagi wisatawan lokal dan mancanegara, Bali juga menjadi pusat pertumbuhan industri hospitality dan digital nomad yang memicu tingginya permintaan akan akomodasi jangka pendek maupun panjang.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara menyeluruh tentang prospek investasi properti di Bali, tren terbaru tahun 2025, jenis properti yang menguntungkan, kawasan terbaik untuk investasi, hingga aspek legal yang harus diperhatikan oleh investor lokal maupun asing.
Sejak tahun 2022, kunjungan wisatawan ke Bali mengalami lonjakan signifikan. Pada tahun 2024, lebih dari 6,3 juta wisatawan mancanegara tercatat datang ke Bali, mendekati angka sebelum pandemi. Kembalinya wisatawan ini turut memulihkan industri penginapan, restoran, dan pariwisata secara umum.
Pemerintah juga memberikan dukungan melalui kebijakan Visa on Arrival (VoA) dan Second Home Visa, yang mendorong peningkatan jumlah ekspatriat, digital nomad, serta pensiunan yang menetap dan berinvestasi di Bali.
Dengan pertumbuhan platform seperti Airbnb dan Booking.com, permintaan terhadap vila pribadi dan boutique stay meningkat drastis. Banyak investor mulai menargetkan pasar ini untuk mendapatkan ROI tinggi melalui skema short-term rental.
💡 ROI yang umum di Bali berkisar antara 8% hingga 14% per tahun, tergantung lokasi, okupansi, dan pengelolaan properti.
Vila menjadi pilihan favorit para digital nomad, pasangan honeymoon, dan wisatawan premium. Properti jenis ini sangat laku keras di kawasan seperti Canggu, Berawa, dan Uluwatu.
Investasi pada properti yang masih dalam pembangunan seringkali lebih terjangkau. Banyak developer menawarkan skema pembayaran bertahap atau bahkan jaminan ROI tahunan.
Tren wisata berkelanjutan mendorong tumbuhnya permintaan terhadap properti ramah lingkungan seperti eco-villa di Ubud atau Tabanan. Desain bambu, panel surya, dan bangunan dengan jejak karbon rendah kini jadi nilai jual tinggi.
Kafe, co-working space, atau beach club adalah bentuk properti komersial yang mulai populer di kawasan seperti Pererenan dan Kedungu.
Baca Juga: "Peran Property Management System Menuju Net Zero"
Wilayah | Karakteristik | Potensi Investasi |
---|---|---|
Canggu–Berawa | Pusat digital nomad | ROI tinggi, tren naik |
Uluwatu | Surf & wellness | Harga tanah masih naik |
Tabanan | Alam & ketenangan | Harga tanah murah, prospek jangka panjang |
Ubud | Wisata budaya | Stabil, cocok untuk wellness retreat |
Kedungu | Dekat Tanah Lot | Area baru yang berkembang |
Lovina (Bali Utara) | Sunyi, cocok pensiunan | Harga properti rendah |
📈 Data menunjukkan Canggu dan Uluwatu adalah dua kawasan dengan pertumbuhan properti tercepat di Bali selama dua tahun terakhir.
Secara hukum, orang asing tidak dapat memiliki properti dengan hak milik (freehold) di Indonesia. Namun, masih ada opsi legal lain yang memungkinkan:
🔐 Tips Aman: Gunakan jasa notaris profesional dan konsultan hukum properti berpengalaman yang memahami hukum agraria dan aturan investasi.
Investor kini lebih tertarik pada properti yang dikelola oleh operator profesional atau sistem PMS (Property Management System) seperti Anyaman System, yang memungkinkan pemilik properti mengelola vila dari jarak jauh secara otomatis.
Vila dengan sistem energi terbarukan, pengolahan air limbah, atau material alami kini lebih menarik di mata pasar Eropa dan Australia.
Banyak ekspatriat kini membeli vila bukan hanya untuk disewakan, tapi juga sebagai tempat tinggal 3–6 bulan dalam setahun (semi-retirement).
Dengan sistem digital seperti Anyaman System, investor dapat:
Sistem seperti Anyaman System mendukung operasional properti dengan fitur:
💻 Dengan sistem digital, investor asing tidak perlu tinggal di Bali untuk mengelola propertinya secara efektif.
Setiap investasi tentu memiliki risiko. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam investasi properti di Bali:
🛡️ Lakukan due diligence menyeluruh dan jangan tergiur harga murah tanpa kejelasan legal.
Misalnya Anda membeli vila seharga Rp2 miliar dengan skema leasehold 25 tahun di Canggu:
📊 Properti yang dikelola dengan baik bisa balik modal dalam 5–7 tahun.
Jawabannya: YA—tahun 2025 adalah salah satu momen terbaik untuk memulai investasi properti di Bali. Pemulihan pariwisata, tren remote working, dan berkembangnya kawasan-kawasan baru menjadikan Bali sebagai tempat dengan potensi pertumbuhan tinggi dan diversifikasi investasi properti yang kuat.
Dengan perencanaan matang, pemilihan lokasi yang tepat, serta dukungan sistem manajemen properti modern seperti Anyaman System, Anda bisa mendapatkan imbal hasil optimal sekaligus menjaga properti tetap terkelola dengan baik—meskipun dari luar negeri.
Ingin mendapatkan panduan lengkap dan simulasi ROI properti di Bali? Hubungi kami untuk mendapatkan eBook investasi properti eksklusif + demo Anyaman System secara gratis.
Anyaman adalah sebuah perusahaan induk yang menyediakan solusi bagi industri perhotelan, hotel, villa & service apartment di bidang Manajemen Perhotelan, Sistem & Teknologi Informasi serta Pengembangan Bisnis, yang didirikan pada awal tahun 2024, dalam rangka menjawab pesatnya perkembangan pariwisata secara umum dan perhotelan secara khusus di Indonesia saat ini